Kenali Ciri-Ciri Workaholic yang Sebaiknya Dihindari
Apakah kamu termasuk orang yang workaholic? Pelajari lebih lanjut apa saja tanda atau ciri orang yang workaholic dan kenapa hal ini tidak terlalu baik bagi diri kamu.
Jika kamu menganggap bahwa workaholic sama dengan orang yang bekerja keras, kamu salah besar.
Pengertian workaholic sangat berbeda dengan pekerja keras.
Nah, jika kamu ingin tahu apa itu workaholic, tanda-tanda, dan pengaruhnya terhadap karir, simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Pengertian Workaholic
Sebelum kamu mengerti apa itu workaholic, ketahui dahulu apa itu workaholism
Workaholism merupakan sebuah kondisi ketika seseorang merasa terpaksa untuk bekerja atau sebuah kondisi ketika seseorang ingin terus bekerja tanpa bisa dikendalikan.
Secara sederhana, workaholism merupakan kondisi ketika seseorang kecanduan untuk terus bekerja yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, dan tidak disebabkan oleh faktor lain.
Workaholic adalah sebutan bagi orang-orang yang kecanduan untuk selalu bekerja terus menerus, atau juga sering disebut dengan istilah ‘gila kerja’.
Baca juga: Work Life Balance dan Manfaatnya Dalam Kehidupan Karir
Perbedaan Workaholic dan Pekerja Keras
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, workaholic dan pekerja keras tidaklah sama. Kedua hal ini memiliki definisi yang berbeda.
Lantas, apa yang membedakan kedua hal tersebut? Nah, salah satu yang membedakan pekerja keras dan workaholic yaitu adalah perasaan ketika bekerja.
Seseorang yang pekerja keras adalah orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk pekerjaannya karena ia merasa senang dan tidak terbebani.
Sedangkan, workaholic adalah orang yang bekerja terus menerus tapi cenderung tidak menikmati apa yang ia kerjakan.
Meski demikian, ia tetap terus bekerja seakan ada yang dorongan dalam diri untuk memaksa tetap bekerja.
Tanda-Tanda Seorang Workaholic
Setelah kamu tahu apa itu workaholic , yuk ketahui tanda-tanda jika seseorang memiliki ciri ini:
1. Pekerjaan adalah prioritas utama
Tanda yang paling terlihat dari workaholic yaitu menjadikan pekerjaan sebagai prioritas utama dalam hidupnya.
Orang yang kecanduan kerja selalu ingin bekerja tanpa kenal tempat dan waktu.
Sebagai contoh, jika bos menyuruh workaholic untuk bekerja di tanggal merah atau akhir pekan, ia akan segera melakukan pekerjaan tersebut dan meninggalkan apapun.
2. Stres jika tidak bekerja
Tanda yang selanjutnya yaitu ia akan merasa stres jika tidak bisa bekerja. Hal ini karena rasa untuk ingin bekerja yang begitu besar.
Akhirnya, seorang workaholic akan selalu mencari cara untuk selalu bekerja bahkan ia akan meminta pekerjaan tambahan.
Baca juga: Tips Work From Home: Tingkatkan Produktivitas Kerja!
3. Mudah sakit
Seperti yang sudah disebutkan di poin pertama, workaholic selalu ingin bekerja terus menerus tanpa mengenal tempat dan waktu.
Mereka akan selalu bekerja, baik itu pagi, sore, atau malam sekalipun. Hal ini yang membuat orang tersebut mudah sakit karena bekerja terus menerus.
Ia akan terus bekerja meskipun tubuhnya butuh istirahat dan sudah tidak sanggup lagi untuk bekerja.
Hal ini yang membuat orang workaholic akhirnya tiba-tiba sakit, meski tidak melakukan kegiatan yang berat.
4. Menjadikan kerja sebagai pelarian
Ciri selanjutnya dari workaholic yaitu menjadikan kerja sebagai pelarian dari permasalahan yang dihadapi.
Jadi, orang yang gila bekerja bukan karena rasa senang, melainkan bekerja untuk mengurangi cemas, depresi, atau rasa bersalah.
Mungkin cara ini bisa mengurangi hal-hal tersebut untuk sementara, tapi ia akan merasa cemas, depresi, dan merasa bersalah lagi jika ia tidak memiliki pekerjaan yang bisa dilakukan.
5. Tidak ada waktu untuk kehidupan pribadi
Tanda lainnya jika seseorang workaholic yaitu tidak memiliki waktu untuk kehidupan pribadi. Orang yang gila kerja hanya menggunakan semua waktu luangnya untuk pekerjaan.
Ia selalu mementingkan pekerjaan daripada menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga, bahkan untuk kesenangan dirinya sendiri.
Cara Mengatasi Workaholic
Setelah kamu tahu apa itu workaholic dan tanda-tandanya, ketahui juga cara untuk mengatasi hal ini.
Seorang yang gila kerja akan merugikan orang lain dan dirinya sendiri. Jadi, hal ini perlu penanganan untuk sembuh.
Nah, berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi workaholic.
1. Ubah Prioritas
Cara mengatasi workaholic yang pertama yaitu ubahlah prioritas kamu. Segera ubah pola pikir kamu bahwa pekerjaan bukanlah segalanya.
Kamu bisa mengubah prioritas hidup dengan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau pasangan.
Selain itu, buatlah kesehatan menjadi prioritas kamu. Dengan demikian, kamu akan menciptakan hidup yang lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Batasi Pekerjaan
Tips selanjutnya yaitu kamu bisa mulai dengan membatasi pekerjaan. Mulailah untuk belajar fokus kepada hal-hal lainnya.
Jika kamu mendapatkan proyek yang tidak terlalu penting, cobalah untuk menolak pekerjaan tersebut atau delegasikan kepada orang lain.
Ingat, kamu bukan robot yang bisa melakukan semua pekerjaan dengan sempurna.
Baca juga: 10 Tips Mengatur Waktu Agar Pekerjaan Cepat Selesai
3. Luangkan Waktu untuk Istirahat
Istirahat adalah hal yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kamu. Coba luangkan waktu setiap hari untuk beristirahat.
Kamu bisa beristirahat dengan cara tidur atau melakukan hal santai lainnya, seperti bermain game atau melakukan hobi kamu.
Dengan beristirahat, maka fokus dan energi untuk bekerja akan bangkit kembali.
Perlu kamu ingat untuk jangan membawa pekerjaan ke rumah sebisa mungkin, karena hal tersebut bisa mengurangi waktu untuk istirahat.
4. Kunjungi Psikiater
Nah, solusi yang terakhir jika cara sebelumnya tidak membuahkan hasil yaitu kunjungilah psikiater.
Lakukan konsultasi dengan psikiater tentang keadaan workaholic kamu. Jangan merasa malu karena mengunjungi psikiater tidak akan membuat kamu dipandang negatif.
Dengan mengunjungi psikiater, kamu bisa mendapatkan saran, obat, dan olahraga yang dianjurkan oleh psikiater. Dengan demikian, kamu bisa sembuh dari kecanduan bekerja.
Pengaruh Workaholic untuk Karir Kedepannya
Bagaimana pengaruhnya terhadap karir kamu kedepannya?
1. Meningkatkan Stres kerja
Dampak negatif yang pertama yaitu akan meningkatkan stress kerja. Akhirnya, kamu akan mengalami kondisi burnout atau kelelahan karena beban kerja yang berlebihan.
2. Berdampak Negatif pada Kesehatan Mental
Orang yang kecanduan kerja juga akan berpotensi untuk mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, insomnia, dan kecemasan.
Jika kamu mengalami hal-hal tersebut, maka produktivitas kerja akan menurun. Hal ini akhirnya akan mengakibatkan performa kerja yang buruk ketika di kantor.
3. Merasa tidak puas dengan kinerja
Pengaruh workaholic yang selanjutnya yaitu kamu akan merasa mudah tidak puas dengan hasil kerja yang kamu kerjakan.
Hal ini akan berdampak pada penurunan kepuasan hidup dan penurunan kinerja.
Nah, setelah kamu tahu apa itu workaholic, apakah kamu masih ingin menjadi seperti itu atau mulai mengubah kebiasaan tersebut?
Kamu tetap bisa bekerja dengan lebih produktif tanpa harus mengorbankan waktu bersama orang terdekat dan kesehatanmu.
Jika kamu ingin mengambangkan karir dan potensi diri, kamu bisa mengunjungi Ekrutes.id.
Di Ektrutes.id, kamu bisa menggunakan sejumlah layanan yang bisa melejitkan karir kamu, seperti tes asesmen, tes psikotes online, dan Job Portal (platform penyedia lowongan kerja).
Nah, jika kamu tertarik untuk menggunakannya, yuk kunjungi websitenya di Ekrutes.id atau download aplikasinya sekarang juga di Play Store, ya!
Sekian penjelasan tentang apa itu workaholic, tanda-tanda, cara mengatasi, dan pengaruhnya terhadap karir.