6 Tanda Red flag Perusahaan, Jobseeker Wajib Hindari Hal ini!
Jika kamu merupakan seorang jobseeker, selalu berhati-hati lah dalam memilih perusahaan ketika melamar pekerjaan. Pasalnya, saat ini banyak perusahaan “red flag” yang hanya memanfaatkan para jobseeker untuk mendapat keuntungan sepihak. Sehingga para jobseeker wajib untuk lebih teliti dalam mencari informasi mengenai perusahaan.
Apa arti red flag perusahaan?
Red flag sendiri merupakan istilah anak muda saat ini yang banyak digunakan untuk menggambarkan suatu hal bersifat negatif. Sedangkan pada dunia kerja, red flag pada perusahaan menandakan bahwa kantor tersebut memiliki lingkungan atau peraturan kerja yang negatif dan tidak jelas, hingga atasan kerja yang toxic.
6 tanda red flag yang harus dihindari
1. Perusahaan tidak mencantumkan nama
Ketika menerima atau mendapatkan sebuah lowongan pekerjaan, pastikan bahwa perusahaan yang kamu masuki memiliki nama yang jelas. Hal ini menjadi sangat penting, karena berguna dalam mencari informasi mengenai perusahaan di sosial media. Karena di era teknologi saat ini tak mungkin jika sebuah perusahaan tidak memiliki akun sosial media yang aktif.
2. Meminta data diri yang tidak relevan dengan pekerjaan
Ketika melamar sebuah pekerjaan, biasanya perusahaan akan memberi persyaratan terkait dokumen yang dibutuhkan. Harus diperhatikan oleh para jobseeker jika perusahaan meminta dokumen data diri yang tidak relevan dengan pekerjaan tersebut, itu bisa menjadi salah satu tanda red flag. Terlebih jika dokumen yang dibutuhkan bersifat pribadi seperti KK, KTP, atau foto selfie dengan memegang KTP sangat beresiko dalam penyalahgunaan data.
3. Membayar untuk diterima bekerja
Jika kamu diharuskan membayar sejumlah uang untuk dapat diterima bekerja, maka itu salah satu tanda red flag dalam perusahaan. Pasalnya, perusahaan yang memiliki reputasi baik pastinya tidak akan memungut biaya apapun dalam proses rekrutmen. Justru seharusnya perusahaan lah yang harus mengeluarkan sejumlah uang untuk memberikan program training untuk karyawan yang baru bergabung.
4. Persyaratan tahan ijazah
Penahanan ijazah masih sering menjadi salah satu syarat yang banyak diberlakukan oleh perusahaan, padahal ini menjadi salah satu red flag yang harus diperhatikan. Para jobseeker yang hendak menandatangani offering letter, harus benar-benar membaca dan memperhatikan isi pada surat perjanjian kerja tersebut. Pasalnya, banyak kasus perusahaan yang mempersulit proses pengambilan ijazah ketika perkerja tersebut resign sampai harus membayar sejumlah uang pinalti.
5. Jobdesk yang diberikan tidak jelas
Seringkali ketika proses interview HR atau User, kita pastinya diberitahukan terkait jobdesk apa saja yang harus dilakukan selama bekerja. Tetapi, jika HR atau User menjelaskan jobdesk lain yang harus dikerjakan ini juga bisa menjadi salah satu tanda red flag. Pasalnya, kamu bisa saja diharuskan untuk mengerjakan tugas beberapa posisi sekaligus namun dengan bayaran yang tidak sesuai.
6. Tingginya turn over perusahaan
Turn over merupakan sebuah istilah yang menunjukan presentasi tingginya permintaan resign pada sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, perusahaan dengan cepat akan merekrut karyawan baru. Turn over yang tinggi biasanya dapat disebabkan oleh permasalahan internal perusahaan seperti penggajian, tidak puas dengan kondisi kerja dan lainnya. Turn over yang tinggi pada sebuah perusahaan sering dibilang tanda red flag, sebab menandakan kondisi perusahaan tersebut tengah tidak baik.
Itulah 6 tanda red flag pada perusahaan yang wajib di hindari ketika mencari pekerjaan. Sebagai jobseeker harus selalu berhati-hati dan selektif ya dalam mencari pekerjaan, agar terhindar dari perusahaan yang tidak jelas dan toxic.