Kenali Karakter Diri dengan Tes Kraepelin, Apa Fungsinya?
Tes Kraepelin, istilah yang sebenarnya cukup sering kita dengar akan tetapi tidak sedikit yang belum paham apa arti juga maksudnya.
Kraepelin merupakan tes berbentuk deretan angka dalam jumlah banyak.
Baik dalam psikotes pengenalan karakter diri ataupun tes lanjutan untuk penerimaan tenaga kerja baru di sebuah perusahaan.
Agar lebih paham, kita cari tahu dulu apa arti dan juga fungsinya.
Definisi dari Tes Kraepelin
Tes Kraepelin diambil dari nama seorang psikiater Jerman—Emillie Kraepelin yang menegembangkan metode tersebut.
Tes dalam bentuk angka dalam psikotes sendiri ada dua yakni Pauli dan juga Kraepelin.
Sekilas keduanya tampak sama, hanya aspek tenggat waktu pengerjaan dan juga instruksi yang membedakannya.
Kraepelin sendiri merupakan induk dari tes Pauli, karena itulah komponen dalam dua tes angka ini sama.
Tes Kraepelin sendiri sudah dikembangkan sejak awal abad ke-19 sebagai bagian dari psikotes kerja.
Ada beberapa definisi dari tes Kraepelin menurut para pakar atau ahli, diantaranya yakni:
1. Menurut Anne Anestesi
Kraepelin merupakan tes kecepatan yang dipastikan tidak bisa diselesaikan secara keseluruhan oleh para peserta tes.
Alasannya karena ada banyak soal dan setiap soal dibatasi waktu pengerjaannya.
2. Menurut Dr. J. Dee Zeeauw
Tes Kraepelin adalah bagian dari kelompok tes yang bertujuan mengukur konsentrasi atau faktor non intelektual.
Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa tes Kraepelin adalah tes yang berfungsi mengukur atensi atau perhatian juga konsentrasi seseorang dalam waktu yang singkat.
Lalu apa tujuan dari tes itu sendiri? Kamu bisa dapatkan jawabannya dalam ulasan di bawah ini.
Baca juga: Alasan Kenapa Kamu Harus Melakukan Psikotes Kerja untuk Pengembangan Karir
Tujuan Tes Kraepelin
Secara umum, tes ini bertujuan mengetahui seberapa besar atensi seseorang pada jangka waktu tertentu, seperti yang dikatakan dalam definisinya.
Namun selain itu, melalui tes ini kamu juga bisa mengukur atau mengetahui empat aspek lain seperti di bawah ini:
1. Stabilitas Diri
Dalam tes ini, kamu akan diberikan tahapan atau tingkatan yang bertujuan mengukur stabilitas dalam mengerjakan atau menjalankan tugas.
2. Kemauan dan Daya Tahan
Dalam tes Kraepelin, kamu akan diberikan batas waktu ketika mengerjakan tugas sesuai instruksi yang diberikan.
Batas waktu yang cukup singkat tersebut, menjadi ujian dalam mengukur aspek kemauan atau motivasi dalam mengerjakan tugas yang disediakan.
Terlebih tugas yang berhubungan dengan angka, operasi matematika dan perhitungan lainnya.
Pada saat kamu diminta menjumlahkan angka-angka yang ada dalam waktu singkat, di situ daya tahan yang kamu miliki diuji.
Terbatasnya waktu yang diberikan, akan mampu menunjukkan konsistensi serta kemampuan bertahan menyelesaikan tugas yang cukup banyak dan rumit dalam tiap tingkatan.
3. Emosi
Aspek yang juga diuji dalam tes ini yaitu emosi.
Memiliki motivasi serta konsistensi dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan, memerlukan pengendalian emosi yang baik.
Seberapa baik kemampuan kamu dalam mengendalikan emosi diuji melalui tekanan berupa batas waktu dalam menyelesikan setiap tugas yang diberikan.
4. Penyesuaian Diri
Tes Kraepelin yang biasanya terdiri dari beberapa tingkatan dengan instruksi yang berbeda, menuntut adaptasi atau penyesuaian diri dalam waktu singkat oleh peserta.
Dari situlah dapat diukur, seberapa baik kemampuan adaptasi atau penyesuaian diri yang kamu miliki untuk bisa menjalankan instruksi.
Tes ini banyak digunakan oleh perusahaan besar dalam merekrut karyawan.
Tujuannya tentu untuk memperoleh kandidat terbaik baik dari segi kualitas intelektual maupun kinerjanya.
Oleh sebab itu tes Kraepelin kembali mengalami pengembangan yang dilakukan oleh seorang psikolog Jepang—Uchida di tahun 1920an.
Dari pengembangan lanjutan tersebut, diperoleh hasil penelitian yang mengatakan bahwa tes ini berguna dalam mengukur tingkat stress seseorang.
Karakter berupa numerik yang dipergunakan, memungkinkan untuk mengukur kemampuan, sifat, kepribadian bahkan pola perilaku peserta tes tanpa dipengaruhi oleh budaya maupun bahasanya.
Dengan begitu tes ini dinilai efektif dalam menilai kualitas serta karakter pelamar kerja.
Hal ini juga sangat membantu kinerja divisi perekrutan maupun manajemen keselamatan dan kualitas sebuah perusahaan.
Sebab terdapat beberapa fungsi dari tes Kraepelin yang sangat bermanfaat bagi dunia kerja, seperti yang dijelaskan dalam penjelasan berikut ini.
Baca juga: Kenali Diri dengan Psikotes: Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?
Fungsi dan Penerapan Tes Kraepelin dalam Dunia Kerja
Secara garis besar, bisa dikatakan bahwa tes Kraepelin berfungsi mengukur performa dari seorang individu atau karyawan dalam perusahaan.
Itulah sebabnya tes ini digunakan dalam proses perekrutan.
Berikut adalah contoh fungsi dari tes Kraepelin yang diterapkan dalam dunia kerja saat proses perekrutan karyawan.
- Kesalahan menghitung yang berulang, mengindikasikan terjadinya distraksi mental pada peserta
- Rentang grafik yang terlalu besar menandakan adanya gangguan emosional atau permasalahan yang tengah dialami peserta tes
- Grafik yang menurun tajam, dapat diartikan jika peserta tes tersebut sempat mengalami ‘blank’ atau bahkan terindikasi epilepsi
- Rendahnya hasil penjumlahan, dapat mengindikasikan adanya gangguan mental dari peserta tersebut.
Selain penerapan fungsi di atas, hasil tes ini juga berfungsi mengidentifikasi arah karir yang sesuai untuk kamu jadikan profesi.
Hal itu bisa diidentifikasi melalui aspek kecepatan, ketelitian, kestabilan dan juga ketahanan pada saat mengerjakan.
Untuk itulah ketika kamu akan menjalani psikotes perekrutan kerja, persiapkan diri dengan baik.
Tes Kraepelin akan selalu kamu temui dalam psikotes kerja dan akan mempengaruhi penilaian perekrut terhadap performa kerja yang kamu miliki.
Tidak perlu panik jika dihadapkan dengan tes ini.
Baca juga: Manfaat Pre Employment Testing dan Assessment di Dunia Kerja
Secara umum, tes Kraepelin adalah instruksi penjumlahan angka dari bawah ke atas atau sebaliknya.
Kamu bisa menuliskan hasil penjumlahan di sela-sela dua angka yang dijumlahkan.
Apabila hasil penjumlahan terdiri dari dua digit angka, maka cukup tulis angka satuannya saja.
Sekali lagi, tes ini bukan hanya tentang benar tidaknya jawaban kamu tetapi mengenai bagaimana motivasi, konsistensi serta aspek lain yang telah dijelaskan pada poin tujuan yang ada dalam diri kamu.
Jika sudah paham mengenai tes Kraepelin, kamu bisa mulai mencari lowongan pekerjaan yang sesuai keahlian.
Salah satu cara menemukan karir impian yang bisa kamu lakukan adalah dengan bergabung bersama Ekrutes.id.
Ekrutes.id merupakan platform digital talent yang akan menjembatani kamu (talent) dengan perusahaan kredibel pembuka lowongan kerja.
Dengan menggunakan aplikasi Ekrutes.id, kamu akan lebih mudah menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian, keterampilan serta wawasan yang kamu miliki.
Hal ini didukung dengan adanya fitur psikotes online yang membantu menyimpulkan profilmu secara lengkap untuk disesuaikan dengan beberapa lowongan.
Di samping itu, ada juga fitur filter pencarian yang membantu menyaring lowongan sesuai kriteria yang kamu inginkan.
Baik dari segi lokasi penempatan kerja, job deskripsi maupun besarnya gaji yang ditawarkan.
Kamu akan senantiasa menerima notifikasi lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan profil dirimu.
Dengan begitu kamu akan memperoleh lebih banyak referensi lowongan pekerjaan untuk kemudian dikirim lamaran.
Dapatkan pengalaman baru dalam mencari lowongan kerja bersama Ekrutes.id.
Ekrutes.id membantu proses link and match antara talent dengan industri menjadi lebih efektif dan cepat.
Dengan begitu, semakin cepat juga Ekrutes.id mengantarkan kamu pada kesuksesan mencapai karir impian.