Punya Atasan yang Micromanage? Begini Cara Mengatasinya
Istilah atasan micromanage mungkin masih terdengar asing di telinga orang awam. Micromanage sendiri merupakan suatu gaya kepemimpinan yang memiliki dampak buruk untuk kinerja karyawan. Perilaku yang identik dengan micromanage adalah pengontrolan yang berlebihan dari seorang atasan kepada bawahnnya, sehingga dapat menghambat produktivitas kerja.
Gaya manajemen ini sering dianggap buruk. Meski begitu, masih banyak karyawan atau para pekerja yang mengeluh di media sosial jika atasannya sangat micromanage. Berikut EKRUTES.ID rangkum informasi A to Z mengenai micromanage.
Apa itu micromanage?
Dilansir melalui International Journal of Business and Management Invention, dijelaskan bahwa micromanage merupakan sebuah gaya kepemimpinan seorang atasan yang melakukan observasi secara berlebihan kepada performa kerja bawahannya.
Gaya kepemimpinan ini biasanya menunjukan sikap seorang atasan yang memiliki kontrol berlebihan kepada karyawannya, hingga selalu menuntut detail terkecil dari seluruh tugas pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
Dengan contoh seperti berikut, kamu dipercaya memegang sebuah proyek perusahaan. Pada proyek tersebut atasan kamu memberitahu apa saja yang menjadi detail pekerjaan kamu, setelah menjelaskan biasanya atasan kamu akan pergi membiarkan kamu mengerjakan seperti yang dijelaskan.
Namun jika atasan kamu merupakan seorang micromanage, ia akan terus memperhatikan dan ikut campur terkait perkembangan tugas yang diberikan, kamu juga akan terus diberikan komentar negatif namun tidak mendapatkan bantuan atau masukan dari atasanmu.
Ciri-ciri atasan micromanage
Terdapat ciri-ciri yang ditunjukan oleh seorang atasan dengan sifat micromanage. Akan tetapi, masih banyak para pekerja yang tidak sadar bahwa dirinya memiliki atasan dengan sifat tersebut. Apa saja ciri-cirinya? Berikut pembahasannya.
1. Meluapkan emosi berlebihan
Biasanya para atasan micromanage memiliki sifat yang mudah untuk menyinggung seseorang, sehingga dapat merusak suasana kantor tersebut. Atasan dengan micromanage tidak segan untuk meluapkan emosinya dengan memberikan kritikan yang kosong.
Kritikan kosong tersebut biasanya diberikan karena dirinya tengah merasakan emosi, sehingga cara meluapkannya dengan memberikan kritikan kosong tanpa saran. Selain itu, atasan dengan sikap micromanage biasanya tidak memperdulikan perasaan dan pikiran bawahannya. Ia hanya akan menuntut hasil yang sempurna dari pekerjaan karyawannya.
2. Kinerjamu selalu dianggap kurang
Memiliki atasan yang sulit mengapresiasi kinerja mu pasti membuatmu merasa semakin tertekan, terlebih jika atasanmu selalu menyalahkan dirimu. Jika kamu mengalami hal tersebut, bisa jadi itu ciri-ciri kamu memiliki atasan micromanage.
Ketika kamu memiliki atasan dengan sikap tersebut, kamu akan sering mendapatkan komentar tidak puas dengan hasil kerjamu. Meski begitu, atasanmu tetap tidak memberikan feedback yang baik dari terkait saran apa yang harus dilakukan.
3. Terlalu fokus pada progres kerja
Ciri selanjutnya adalah memiliki gaya kepemimpinan yang terlalu fokus pada proses kerja bawahannya. Namun, atasan yang micromanage biasanya hanya ingin mengetahui setiap fokus kerjanya bukan detail progres kerja tersebut. Sehingga, mereka tidak akan peduli dengan cara kerja dari tim divisi tersebut, namun selalu memberikan perintah sesuai standar yang telah ditentukannya.
Jika tugas yang dikerjakan tidak sesuai dengan standar atau melakukan kesalahan kecil, biasanya atasan dengan sifat micromanage tidak akan segan untuk memberikan hukuman atau sanksi berat terhadap karyawan tersebut.
4. Merasa menguasai timnya
Setiap divisi pada perusahaan pasti memiliki tim dan pemimpin sendiri, biasanya atasan dengan sikap micromanage akan memiliki kontrol yang ketat kepada bawahannya. Bahkan keberadaan dari pekerja tersebut dan detail yang dilakukan ketika bekerja, menjadi hal yang penting untuk dikontrol.
Bahkan ketika dirinya melihaat bawahannya tengah beristirahat, ia tak segan untuk memberikan tugas lain untuk dikerjakan sehingga karyawan tersebut tidak memiliki waktu senggang. Biasanya setelah itu, atasan tersebut juga akan me-monitoring proses kerja dari bawahannya hingga orang tersebut merasa tidak fokus.
5. Meminta progres terus menerus
Sebenarnya seorang atasan meminta perkembangan proses perkerjaan meruapakan hal yang biasa untuk dilakukan. Namun, tidak dengan cara yang terus menerus. Biasanya atasan yang memiliki sikap micromanage akan meminta proges kerja yang terus menerus. Contohnya jika kamu memiliki tugas yang harus dikerjakan dengan dealine satu minggu, namun atasanmu selalu menanyakan perkembangan tugas tersebut setiap jam.
Hal itu tentu tidak mengenakan bagi karyawan tersebut, bahkan tim tersebut bisa saja sulit merasa fokus karena terlalu mendapat tekanan dari atasannya. Atasan dengan micromanage biasanya hanya dapat memberi komentar negatif, tanpa bisa membantu proses dari pekerjaan tersebut.
Cara menghadapi atasan dengan sikap micromanage
Nah, bagi kamu yang memiliki atasan dengan sikap micromanage, lakukan tips berikut agar kamu dapat meng-handle pekerjaanmu di kantor dengan baik.
1. Cari tahu ekspetasi atasanmu
Seorang atasan dengan sikap yang terlalu mengkontrol pada pekerjaan biasanya memiliki ekspetasi yang tinggi, hal ini juga yang berlaku pada atasan dengan sikap micromanage. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mendapatkan rasa kepercayaannya untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh atasanmu dalam pekerjaan.
Kamu juga dapat membaca hal tersebut melalui cara bagaimana atasanmu melakukan review terhadap pekerjaanmu, sehingga kamu dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh atasanmu ketika ia berkomentar terkait hal yang kurang dari pekerjaanmu.
2. Ubah pola pikir
Ketika kamu mendapatkan atasan yang memiliki sikap micromanaging, kamu harus mampu mengubah pola pemikiranmu terhadap atasanmu. Hal ini perlu dilakukan karena kamu tidak dapat mengubah pikiran atasanmu dalam sekejap.
Sehingga hal yang perlu kamu lakukan hanya memahami jika atasanmu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan lainnya.
3. Proaktif dalam bekerja
Bersikap proaktif merupakan hal yang perlu kamu lakukan untuk menghadapi atasan yang memiliki sikap micromanaging. Dengan bersikap proaktif kamu dapat memberitahukan setiap perkembangan mengenai pekerjaanmu kepada atasan tanpa perlu diminta lebih jauh. Dengan begitu atasanmu tak perlu mengganggumu dalam menanyakan progres pekerjaanmu.
Dengan bersikap proaktif kamu akan mendapat banyak manfaat baik untuk proses pekerjaanmu. Selain itu atasanmu juga dapat menjawab pertanyaan yang kamu berikan terkait pekerjaan karena telah merasa percaya kepadmu.
Solusi micromanage dengan OKR
Dikutip dari Process, salah satu solusi untuk mengatasi atasan yang micromanage adalah dengan sistem OKR (Objectives and Key Results). OKR sendiri merupakan teknik manajemen dengan berbagai elemen penting seputar micromanage.
Meski menggunakan sistem dan aplikasi, OKR dapat berguna untuk memberi ruang kepada pekerja untuk bebas dari kendali atasan yang berlebih. Selain itu, sistmen ini membuat atasan dan karyawan mengetahui haka dan kewajiban masing-masing.
Karyawan juga memiliki ruang untuk memberikan kritik dan saran yang dapat menjadi aspirasi untuk perusahaan maupun sistem kerja perusahaan ke depannya. Dengan adanya kritik dan saran yang membangun, tentu dapat membuat pekerja memiliki lingkungan kerja yang nyaman dan terhindar dari burnout atau stres akibat bekerja.
Itulah informasi yang dapat diberikan oleh EKRUTES.ID mengenai cara menghadapi atasan micromanage. Bagi kamu yang memiliki atasan seperti ciri-ciri diatas, coba lakukan cara , serta solusi OKR agar dapat menghadapi sikap dari atasanmu. Sehingga kamu tidak perlu stres dalam menjalani pekerjaan sehari-hari, yuk dicoba!