EMPLOYER BRANDING, POSISI YANG LAGI VIRAL!
Kamu pernah dengar Employer Branding? Apa kamu tahu seperti apa kerjanya?
Beberapa tahun terakhir ini, posisi employer branding sering sekali kita dengar. Salah satu content creator Eza Hazami baru-baru ini juga resmi mengumumkan jabatan terbarunya sebagai “Recruiter & Employer Branding” di salah satu perusahaan startup di Indonesia loh! Tapi, apa kamu sudah tahu kalau employer branding bukan suatu hal baru di dunia industri?
Nyatanya, employer branding memang sudah ada dari tahun 1990. Menurut Brett Minchinton, employer branding merupakan usaha untuk menunjukkan citra perusahaan sebagai tempat yang tepat untuk bekerja. Dengan kata lain, employer branding merupakan suatu cara untuk dapat memasarkan perusahaannya melalui nilai-nilai yang khas, sehingga karyawan ataupun para pencari kerja tertarik dengan perusahaan tersebut.
Pada akhir tahun 90an, cara seorang employer branding untuk menarik perhatian adalah dengan mempromosikan program Corporate Social Responsibility (CSR). Namun seiring dengan perubahan pandangan akan lingkungan kerja yang ideal, beberapa perusahaan lebih menonjolkan promosi work culture karena dianggap paling menarik minat para pencari kerja khususnya generasi milenial. Maka dari itu, agar tujuan employer branding berjalan optimal, berikut syarat-syarat sebagai employer branding di perusahaan;
1. Terbuka Untuk Semua Jurusan
Apakah kamu tahu kalau posisi employer branding terbuka untuk semua jurusan? Yap! Kamu semua berkesempatan untuk ada di posisi ini loh! Posisi ini diperuntukkan kamu yang kreatif dan tentunya handal dalam menggunakan sosial media. Walaupun beberapa perusahaan memiliki permintaan khusus seperti minimal sarjana ilmu komunikasi atau psikologi.
2. Kemampuan Analisa dan Berpikir Kritis
Kemampuan analitis dan berpikir kritis menjadi hal yang harus dimiliki oleh employer branding. Kemampuan analitis berguna supaya kamu dapat memecah suatu informasi kompleks menjadi lebih sederhana. Sedangkan, kemampuan berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi informasi dan menentukan cara dalam menyampaikan hasil evaluasi. Jadi, jika kamu menjadi employer branding, kamu harus dapat menganalisa strategi branding seperti apa yang disukai target. Kamu juga harus menganalisa strategi apa yang cocok dan sesuai untuk perusahaan tersebut.
3. Menciptakan Ide Branding
Sebagai seorang employer branding yang memiliki tujuan untuk dapat menunjukkan citra perusahaan, tentu hal ini mengharuskanmu memiliki daya kreativitas. Employer branding dituntut menciptakan sebuah ide original yang dapat menggambarkan citra perusahaan yang diinginkan. Tidak sampai disitu saja, kamu juga harus memikirkan bagaimana cara mengemas branding perusahaan agar menarik sehingga dapat mencuri perhatian dan rasa penasaran dari target employer branding.
4. Kelola Sosial Media
Tidak dapat dipungkiri saat ini pengguna media sosial di Indonesia mencapai angka 170 juta, yang berarti 61,8% penduduk Indonesia mengggunakan sosial media. Supaya informasi kamu dapat didistribusikan secara masif, cepat, dan tepat penggunaan sosial media menjadi cara paling efektif. Employer branding harus mengerti cara menggunakan seluruh platform sosial media. Cara menggunakan sosial media yang dimaksud adalah kamu harus tahu sosial media mana yang cocok untuk target branding perusahaan, apakah dari instagram atau blog atau dari platform sosial media lainnya. Lebih baik lagi jika kamu juga paham algoritma dari sosial media yang akan kamu gunakan. Eits…tidak sampai situ saja, kamu juga harus tahu cara mengelolanya seperti mengelola google ads, instagram ads maupun melihat engagement dari iklan branding perusahaan tersebut.
5. Membangun Relasi Dengan Mitra
Ini dia salah satu list pekerjaan yang juga tidak boleh tertinggal sebagai employer branding yaitu menjalin relasi dengan mitra. Mitra apa yang dimaksud? Jadi, untuk menyukseskan program employer branding, kamu dapat bermitra dengan pihak ketiga untuk membantu agar program kamu berjalan lancar. Kamu bisa bermitra dengan berbagai pihak, contohnya bermitra dengan instansi pendidikan untuk dapat memberikan beasiswa, atau bermitra dengan lembaga training untuk dapat memberikan pelatihan kepada target branding. Kerjasama mitra ini tentu disesuaikan oleh nilai-nilai atau branding seperti apa yang ingin diangkat oleh perusahaan tersebut.
Pada intinya, pekerjaan ini membantu perusahaan untuk bisa mendapatkan perhatian dari para pencari kerja sehingga tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Bagi para karyawan, employer branding meningkatkan rasa memiliki perusahaan, sehingga harapannya para karyawan dapat memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan. Jadi, apa kamu sudah siap untuk punya karir baru sebagai employer branding?
Jika kamu ingin tanya jawab seputar karir dan ilmu psikologi, bisa bergabung sebagai Talent Ekrutes.id. Yuk, http://bit.ly/downloadekrutes sekarang!